DisBudPar SulSel - Makassar. Seperti dikabarkan sebelumnya bahwa sebuah kapal jenis kapal layar akan berlabuh di Anjungan Pantai Losari Makassar. Pada Selasa (06/10/20), Awak Kapal Arka Kinari akhirnya mendarat dan beranjak menuju Benteng Rotterdam (Fort Rotterdam). Benteng peninggalan era Kolonial Belanda yang berlokasi di Jalan Ujung Pandang Nomor 1, Kelurahan Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar itu menjadi tujuan pertama. Sebanyak 7 Awak Kapal diterima secara resmi Denny Irawan Saardi selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel).
Ditandai pengalungan bunga serta seremonial penyambutan berupa tari padduppa. Rombongan itu telah merapat di Kota Makassar sehari sebelumnya dan dijadwalkan bertolak menuju Benoa, Bali pada Sabtu, 10 Oktober 2020. "Kami bangga Bapak dan Ibu sekalian, Awak Kapal Kinari telah melakukan sesuatu yang sangat bermanfaat, sangat berharga bagi kami semua di Sulawesi Selatan. Termasuk para pemuda kami ke depan untuk terus maju, namun senantiasa tetap melestarikan peninggalan pendahulu kita", tutur Denny.
Menurutnya, tidak salah jika Indonesia disebut-sebut pada berbagai literatur sebagai negara maritim, apalagi jika berbicara tentang SulSel. Tak lain karena kepopuleran kapal pinisi yang hingga kini masih menjadi salah satu alat transportasi tradisional yang megah serta membanggakan, baik dari kemajuan teknologinya sejak lama maupun kehebatannya mengarungi lautan. Di samping, Indonesia secara umum merupakan negara kepulauan yang dikelilingi lautan serta dipisahkan pula dengan lautan antar pulau. Dengan begitu, wajar adanya untuk mengembalikan kejayaan maritim agar anak cucu tetap dapat menikmatinya di era berikutnya. "Laut dan kapal tidak bisa dipisahkan. Kita harus mengembalikan kejayaan maritim dari budaya bangsa kita yang ternama sejak nenek moyang kita", harapnya. Lanjut disampaikan Denny di sebuah bangunam tua di kawasan Benteng Rotterdam bahwa kedatangan Kapal Arka Kinari bersama seluruh awaknya membawa berkah tersendiri.
Terjalin kerja sama apik dengan Pemerintah melalui Kementerian terkait sinergitas program "Jalur Rempah". Pada kesempatan itu, Nova Ruth dan Grey Filastine, suami isteri yang memimpin rombongan diajak Denny melihat dari dekat bagian-bagian Benteng Rotterdam. Sekaligus meninjau Pameran Rempah yang sengaja ditempatkan di benteng bersejarah itu. (*)
Ditandai pengalungan bunga serta seremonial penyambutan berupa tari padduppa. Rombongan itu telah merapat di Kota Makassar sehari sebelumnya dan dijadwalkan bertolak menuju Benoa, Bali pada Sabtu, 10 Oktober 2020. "Kami bangga Bapak dan Ibu sekalian, Awak Kapal Kinari telah melakukan sesuatu yang sangat bermanfaat, sangat berharga bagi kami semua di Sulawesi Selatan. Termasuk para pemuda kami ke depan untuk terus maju, namun senantiasa tetap melestarikan peninggalan pendahulu kita", tutur Denny.
Menurutnya, tidak salah jika Indonesia disebut-sebut pada berbagai literatur sebagai negara maritim, apalagi jika berbicara tentang SulSel. Tak lain karena kepopuleran kapal pinisi yang hingga kini masih menjadi salah satu alat transportasi tradisional yang megah serta membanggakan, baik dari kemajuan teknologinya sejak lama maupun kehebatannya mengarungi lautan. Di samping, Indonesia secara umum merupakan negara kepulauan yang dikelilingi lautan serta dipisahkan pula dengan lautan antar pulau. Dengan begitu, wajar adanya untuk mengembalikan kejayaan maritim agar anak cucu tetap dapat menikmatinya di era berikutnya. "Laut dan kapal tidak bisa dipisahkan. Kita harus mengembalikan kejayaan maritim dari budaya bangsa kita yang ternama sejak nenek moyang kita", harapnya. Lanjut disampaikan Denny di sebuah bangunam tua di kawasan Benteng Rotterdam bahwa kedatangan Kapal Arka Kinari bersama seluruh awaknya membawa berkah tersendiri.
Terjalin kerja sama apik dengan Pemerintah melalui Kementerian terkait sinergitas program "Jalur Rempah". Pada kesempatan itu, Nova Ruth dan Grey Filastine, suami isteri yang memimpin rombongan diajak Denny melihat dari dekat bagian-bagian Benteng Rotterdam. Sekaligus meninjau Pameran Rempah yang sengaja ditempatkan di benteng bersejarah itu. (*)
.jpg)
