MAKASSAR -- Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel menggelar rapat evaluasi pasca pre-assesment yang sebelumnya dilakukan pada 6-8 Juni 2022 di kawasan Geopark Nasional Maros-Pangkep. Rapat evaluasi ini digelar di Ruang rapat Disbudpar Sulsel, Kamis (9 Juni 2022).
Rapat dipimpin langsung Kadisbudpar Sulsel Prof Muhammad Jufri dengan didampingi Sekdis Disbudpar Sulsel Devo Khaddafi serta GM Geopark Nasionak Maros-Pangkep Dedi Irfan.
Rapat evaluasi ini juga dihadiri tim Komite Nasional Geopark Indonesia, Badan Geologi, Kementerian ESDM, Kemenkomarves, Bappenas, Wakil Bupati Pangkep selaku Ketua Pokja Kedatangan Assesor di Kab. Pangkep serta seluruh stakeholder terkait.
Untuk diketahui, sebelum kedatangan tim asesor terlebih dahulu dilakukan kegiatan pre assesment bersama Komite Nasional Geopark Indonesia dan seluruh pihak terkait.
Sebagai informasi, warisan geologi (geoheritage) yang akan dijadikan Geopark ini harus memiliki tiga keanekaragaman yaitu geologi (geodiversity), hayati (biodiversity), dan budaya (cultural diversity).
Geodiversity adalah suatu gambaran keragaman komponen geologi yang dapat mewakili proses evolusi geologi di suatu kawasan. Biodiversity adalah keragaman di antara makhkuk hidup dari berbagai sumber termasuk daratan, pesisir, lautan dan ekosistem perairan lainnya.
Sementara cultural diversity adalah kondisi dimana dalam satu tempat terdapat banyak keragaman budaya. Geopark Maros Pangkep mempunyai ketiga unsur tersebut, sehingga layak untuk mendapatkan pengakuan dunia melalui pengajuan menjadi UNESCO Global Geopark.
Geopark Nasional Maros Pangkep mempunyai keunggulan berupa bentangan tower karst terpanjang ke-2 di dunia setelah Cina Selatan.
Adapun jadwal kedatangan tim assesor yaitu pada tanggal 14 s/d 18 Juni 2022 untuk melakukan penilaian langsung mengenai layak atau tidaknya untuk naik status menjadi UNESCO Global Geopark.
Rapat dipimpin langsung Kadisbudpar Sulsel Prof Muhammad Jufri dengan didampingi Sekdis Disbudpar Sulsel Devo Khaddafi serta GM Geopark Nasionak Maros-Pangkep Dedi Irfan.
Rapat evaluasi ini juga dihadiri tim Komite Nasional Geopark Indonesia, Badan Geologi, Kementerian ESDM, Kemenkomarves, Bappenas, Wakil Bupati Pangkep selaku Ketua Pokja Kedatangan Assesor di Kab. Pangkep serta seluruh stakeholder terkait.
Untuk diketahui, sebelum kedatangan tim asesor terlebih dahulu dilakukan kegiatan pre assesment bersama Komite Nasional Geopark Indonesia dan seluruh pihak terkait.
Sebagai informasi, warisan geologi (geoheritage) yang akan dijadikan Geopark ini harus memiliki tiga keanekaragaman yaitu geologi (geodiversity), hayati (biodiversity), dan budaya (cultural diversity).
Geodiversity adalah suatu gambaran keragaman komponen geologi yang dapat mewakili proses evolusi geologi di suatu kawasan. Biodiversity adalah keragaman di antara makhkuk hidup dari berbagai sumber termasuk daratan, pesisir, lautan dan ekosistem perairan lainnya.
Sementara cultural diversity adalah kondisi dimana dalam satu tempat terdapat banyak keragaman budaya. Geopark Maros Pangkep mempunyai ketiga unsur tersebut, sehingga layak untuk mendapatkan pengakuan dunia melalui pengajuan menjadi UNESCO Global Geopark.
Geopark Nasional Maros Pangkep mempunyai keunggulan berupa bentangan tower karst terpanjang ke-2 di dunia setelah Cina Selatan.
Adapun jadwal kedatangan tim assesor yaitu pada tanggal 14 s/d 18 Juni 2022 untuk melakukan penilaian langsung mengenai layak atau tidaknya untuk naik status menjadi UNESCO Global Geopark.
.jpg)
